Halaman

Kamis, 05 September 2013

I'm Back

Oh well... I think I've left this site for too long. Hahaha.
But, I'm glad I still remember, so I decided to do something. I have to fix this blog!

I know I have written some ridiculous entries in the past. Later, I'll delete all of them. I'll renew this site. Perhaps, a new layout. Oh, maybe I should change the banner. No more childish stuff....
Okay, this will be tiring.

Rabu, 27 Februari 2013

Today's Challenge: Otak-otak Bandeng


Mission: cooking Otak-otak Bandeng (for the first time)
Date and time: Feb, 27 2013. Begin at 10.00 am
Challenge accepted!

Awal mulanya, 2 hari yang lalu ibuku beli satu ekor bandeng utuh yang panjangnya gak nanggung-nanggung. Gede! Aku ditanya bisa gak ngolah tuh ikan. Sebenernya aku sih bisa-bisa aja, cuman belum mahir. Tapi, kalau udah berurusan sama ikan, aku agak males. Repot sih. Akhirnya, tuh ikan dianggurin di freezer sampai aku memutuskan melakukan sesuatu untuk membuatnya berguna. Hehe. 

Bandeng. Hmm.... kalau dimasak dengan cara digoreng dengan bumbu gitu aja, itu udah biasa. Dan, aku sebenarnya gak terlalu suka, begitu juga kedua adekku. Akhirnya, muncul ide untuk mengolahnya menjadi otak-otak bandeng. Kayaknya kalau itu lauk pauk udah dalam bentuk yang disebut 'Otak-otak Bandeng', siapa sih yang mau nolak? Tapi, masalah selanjutnya adalah.... Bisa gak bikinnya? Minimal, bisa gak ngolahnya? Tapi, yang namanya Tya gak mudah menyerah. Hehe. Aku ini kebetulan suka tantangan dan mencoba hal baru. Jadi, mumpung masih muda, itung-itung latihan.... Aku coba deh masak yang satu ini. Modalnya sederhana sih. Resep dari internet, pengalaman memasak (walau belum banyak), dan yang paling penting, Pede! Untuk modal dalam bentuk budget.... Hmmm.... cukup terjangkau kok. Bandengnya aja kata ibuku cuma Rp. 11.000,-. Bumbu dan bahan yang lain juga murah dan gampang didapat.

Nah, yuk kita mulai! 

Bahan
-1 ekor bandeng utuh
-2 butir telur
-minyak untuk menggoreng
-tepung terigu secukupnya (aku pakai kira-kira gak lebih dari 1 sdm)
-wortel secukupnya
-tepung beras secukupnya (opsional)

Bumbu yang dihaluskan
-5 siung bawang putih
-3 siung bawang merah
-1 butir kemiri yang sudah digoreng
-jahe secukupnya
-ketumbar secukupnya
-merica secukupnya
-garam secukupnya
-gula pasir secukupnya


(Sebagian bumbu dan bahan. Minus daun bawang, gak jadi aku pakai. Hehe)


Ini adalah resep yang aku modifikasi sendiri. Dari sumber internet, ada banyak versi. Dan aku hanya menggunakan bahan-bahan yang saat ini ada di dapurku. Aku sengaja menggunakan wortel, supaya nilai gizinya nambah dari sayuran, juga untuk menjadikan warna menjadi lebih bagus.

Nah, sekarang cara membuat.
1. Mengolah ikan.
Dalam membuat otak-otak bandeng, mengolah ikannya berbeda dari biasanya, karena ikan tidak dibelah. Mula-mula sisik ikan dibersihkan. Setelah permukaannya mulus, ikan ditarik dari bagian kepala dan ekor hingga berbunyi kayak tulang putus. Kemudian, ikan dipukul-pukul. Sayangnya, aku melupakan step ini. Langkah selanjutnya, bersihkan isi perut dan kotoran bandeng melalui insang. Buatlah irisan dengan pisau dari arah dalam tepat di bawah kulit bandeng, kemudian keluarkan dagingnya. Daging yang masih menempel di kulit dapat dikeluarkan dengan bantuan sendok. Setelah daging terambil seluruhnya, bersihkan dari duri-duri yang menempel, sementara kulit bandeng juga dibersihkan dari kotoran. Proses ini lumayan sulit juga apalagi buat pemula seperti aku. Hehe. Aku butuh waktu lama untuk menyelesaikannya.


(bandeng sebelum diolah)


(bandeng yang sudah dipisahkan dari tulang dan dagingnya)


(ups. kepalanya mau putus)


(daging bandeng yang sudah dibuang duri-durinya)

2. Setelah daging ikan dan semua preparasi bahan siap, langkah selanjutnya adalah membuat adonan. Mula-mula haluskan bumbu dengan food processor. Masukkan 1 butir telur dan daging bandeng, haluskan kembali. Tambahkan tepung terigu, aduk sampai rata.


(adonan siap)

3. Masukkan adonan ke dalam kulit bandeng. Pastikan bandeng terisi dengan rapat.


(sudah diisi adonan)


(aku iket biar adonan gak keluar. Kepalanya hampir putus. hahaha)


4. Kukus bandeng selama 30 menit.


(steaming)


(setelah 30 menit dikukus. kepalanya putus juga)


5. Kocok telur, garam, dan sedikit tepung beras. Lumuri bandeng yang telah dikukus dengan adonan telur, kemudian goreng hingga kecoklatan. Bisa juga, setelah bandeng dipotong-potong, digoreng lagi dengan telur.

6. Otak-otak bandeng siap disajikan.


Let's see more closer....



(sebagian dipotong)



(For lunch: otak-otak bandeng dimakan bersama ca kangkung dan sambel terasi lombok ijo buatan sendiri. Nasinya gak kepoto. Hahaha :D)

So..... Today's challenge: Otak-otak Bandeng. WAS A SUCCESS! Yaaaayyyyy!!! :D



Senin, 25 Februari 2013

Let's Make an Omelette!

Yuk, kita bikin sesuatu dengan:
Ini....


Ini.....

Dan yang paling penting, ini....!



Kali ini aku akan perlihatkan kemampuanku menyembunyikan nasi di dalam telur. Hahahaha.

Pertama, bikin adonan telur.
Bahan yang kugunakan:
-1 butir telur ayam
-bawang putih goreng secukupnya (aku suka bawang sih)
-daun bawang secukupnya, iris tipis
-garam secukupnya
-lada secukupnya (aku sebenarnya pakai agak banyak, karena aku suka)
-1 sendok makan tepung bumbu (opsional)
-air matang secukupnya (opsional. Aku pakai biar teksturnya nanti lebih lembut)
Semua bahan ini dikocok jadi satu. 

Kedua, nasi goreng.
Sebenernya, nasi ini yang bikin sepupuku, tadi pagi dikasih ke aku. Jadi, aku gak akan jelaskan bagian ini. Hehehe. 

Step berikutnya adalah.... mendadar dengan sangat hati-hati. Proses ini lumayan sulit kalau belum terbiasa. Tapi, penggunaan wajan datar anti lengket sebenarnya bisa memudahkan. Pertama, adonan telur dituangkan ke wajan sebagian dulu, barulah nasi ditaruh di atasnya. Kemudian, lipat telur hati-hati, tambahkan adonan telur lagi di samping yang sudah agak matang, lalu balik telurnya hingga tertutup adonan baru. Teruskan langkah ini sampai adonan habis dan nasi tertutup seluruhnya. (So sorry, step ini gak ada gambar. Tanganku terlalu sibuk pas masak. Hahahaha)

Dan..... Taraaaa! Beginilah hasilnya!



Pretty success. Walaupun bentuknya gak setengah lingkaran, yang penting telurnya nempel di nasi, dan gak gitu berantakan. Hahaha

Let's see more closer!



Penampakan setelah dibelah.


Selamat makaaaaaan! :D

Emotional Intelligence Test


(picture taken from Google)


Semalem, entah gimana asalnya, tetiba aku iseng-iseng googling tentang IQ test. Yah, sebelumnya, aku juga pernah nyoba IQ test online free, tapi lupa gimana hasilnya. 

Sebenernya, semalem aku pengen nyoba ngetes kecerdasan spasial visualku. Itu lho.... Kecerdasan yang berkaitan dengan kemampuan memahami apa yang dilihat dan mewujudkan gambar tersebut di dalam karena hasil karya nyata atau di kertas. Karena aku cenderung suka lihat gambar daripada angka maupun tulisan, dan berhubung aku juga suka corat-coret gak jelas di kertas, aku curiga bahwa kecerdasan spasial visualku lumayan oke. hahaha. Tapi, berhubung di googling aku duluan nemu tes kecerdasan emosional, ya udah aku nyoba itu dulu. 

Nah, aku masuk deh ke web ini (musti register dulu pakai email). Dan disana, aku musti jawab 146 pertanyaan dalam bahasa Inggris. OMG! Yah, lumayan lama juga ngerjainnya, mungkin 1 jam-an. Ini bukan karena aku mempermasalahkan bahasa sih, tapi lebih karena mulai di pertengahan, tipe soalnya itu soal cerita, dan kalimatnya panjang pula. Hampir nyerah aja aku nglanjutinnya, tapi untungnya aku terusin. Hahaha.

And, here's my result: (copy and paste from the web)

The following is a summarized version of your results, categorized as Strengths, Potential Strengths, and Limitation.

Strengths

 ·You ruminate, but not excessively
 ·You possess healthy coping skills
 ·You are driven toward further self-development

Potential Strengths

 ·You have a satisfactory emotional IQ level
 ·You are somewhat aware of your strengths and weaknesses
 ·You were sometimes able to recognize the emotions depicted on the test
 ·Your approach to problem solving is sometimes conducive to resolution
 ·Your mindset is moderately positive
 ·You are doing reasonably well in the area of Emotional Management
 ·You are reasonably resilient/hardy
 ·You are reasonably self-motivated
 ·You are sometimes able to let go/rise above minor issues
 ·You are sometimes able/willing to adapt your social skills to the circumstances around you
 ·Your level of self-esteem is satisfactory
 ·You seem to be reasonably content

Limitations

 ·Improvement is required in the area of Emotional Identification, Perception, and Expression
 ·Your emotional self-awareness is limited
 ·You are not very comfortable with emotions in general
 ·Improvement is required in the area of Emotional Facilitation of Thought
 ·You don't make it a point to act in accordance with your values
 ·Improvement is required in the area of Emotional Understanding
 ·You struggled with the emotional integration aspect of the test
 ·You did not always choose the most ideal form of resolution for others' conflict situations on the test
 ·Your ability to empathize needs improvement
 ·Your social insight ability limited
 ·Your impulse control needs improvement
 ·Your self-control needs improvement
 ·The manner in which YOU would resolve conflict situations on the test were not always the most beneficial
 ·You are not very assertive
 ·You seem to struggle to act independently
 ·Your flexibility is limited

Yak, aku mengalami yang kusebut emotional turn-over dalam setahunan ini. Akibat masalah yang aku hadapi saat ini, paradigmaku sedikit banyak juga telah berubah. Dan leganya, itu berubah ke arah yang positif. Meski begitu, kadang, aku sendiri tidak mengerti gimana emosiku bisa naik turun hanya karena hal yang- you know.... bukan masalah serius. Dan, hasil tes tersebut rupanya berhasil menggambarkan gimana EQ-ku. Hampir semuanya tepat sih.... (Ya, karena aku ngisi tesnya juga serius. hehehe). 

Yang aku pikirkan sekarang, jika aku ikut tes ini satu atau dua tahun yang lalu, dimana emosiku bener-bener sedang diuji, dan aku sangat down waktu itu, mungkin hasilnya tidak akan seperti ini. Melihat hasil di atas aku cukup puas, karena seperti apa yang dia katakan "driven toward further self-development".

Yah, manusia akan terus berkembang, bukan?


PS: Berikutnya, aku akan coba tes lainnya. :D




Jumat, 22 Februari 2013

Growing up


I used to be a spoiled little girl. (Now, I can say it that way)
I used to be a nice girl. (at least, that's what some people thought)
Since I'm once, an introvert, even a coward.... I avoid myself from making troubles. 
I thought it must be hurt, if I'm in trouble.
I thought that I just can't stand any problems. 
So, to be a 'nice' girl is the best option. 
But now, when I think of it, I'm not that nice.
I used to be a shy person and reserve. 
Passive.
Even lack of confidence. 
That's exactly not the things that you can be proud with, eh?

But, people grow.
I grow. 

OK, let's say that my grade is good enough, so I could get into the best college in my region. 
No, it's not about my grade in highschool. It's the matter of 'LUCK'.
But, I forgot to thanks God for that. 

Till one day, I made a mistake.
Not my first, but the biggest! (at least for now)
I completely losing my predicate as a- once again, 'nice' girl, or even a 'smart' girl. (But, I thought I'm not that smart. haha)
Now, I'm on my sixth years in my college. 
I'm still struggling to 'bring back' my undergraduate degree.
I've made my parents disappointed. Even upset, I think. (Although they never scold me so badly. They know I'm very sensitive) 
Since I'm the first daughter, they might have a great expectations to me.
But, for my stupidity, I once thought that I walked in the wrong path. That I should be better in another place. 
That time, I was lost by my ego. 
How stupid. 


But, I'm growing up.

I now realized, that God warned me. 
That God is preparing a better plan for me. 


Everything becomes easy when I just simply accept my path of destiny and move on.


Now, I'm no longer regret the mistake I have made. 
Because, from having such hard and desperate situation, I learned to grow up. 
Now, I'm feel like being born again. To be someone new. Be a better me. 
Now, I'm fully confidence about my future. 
Because I realized my potentials. 
That I have passions that I want to follow. 

I'm glad I made mistake, and I learned from it. 

Didn't they said: "People grow up by repeatedly making mistakes." ?

Life's a journey after all. :D





Minggu, 03 Februari 2013

Watering Plant Poc*ri


Yak. Kali ini aku akan membahas tentang alat penyiram bunga yang pernah kusinggung di postingan sebelumnya

Alat/bahan yang digunakan:
-Botol minuman bekas (aku pakai botol dengan volume 2 liter)
-Cutter
-Gunting
-Jarum pentul
-Lilin
-Korek api
-Tali rafia

Cara membuat:
-Potong bagian bawah botol dengan cutter, sisakan beberapa senti pada salah satu sisi.


bagian atas: tempat mengisi air

-Buatlah lubang pada mulut botol dengan menggunakan ujung jarum pentul yang dibakar. Usahakan jangan sampai jarum masuk seluruhnya (asal ujungnya bisa menembus botol). Ini akan membuat air yang keluar tidak  mengucur deras, melainkan tetes demi tetes. Jangan khawatir jika lubang terlalu besar! Jarum pentul itu sendiri bisa digunakan sebagai sumbat.


-Pasang botol tersebut di dekat tanaman. Aku menggunakan jeruji pagar sebagai penyangga.

-Isi botol dengan air (pastikan tutup botol terpasang dengan kencang)


-Selesai. 

I'm Back

| 0 komentar |

Oh well... I think I've left this site for too long. Hahaha.
But, I'm glad I still remember, so I decided to do something. I have to fix this blog!

I know I have written some ridiculous entries in the past. Later, I'll delete all of them. I'll renew this site. Perhaps, a new layout. Oh, maybe I should change the banner. No more childish stuff....
Okay, this will be tiring.

LEER MÁS...

The Past Can Hurt

| 0 komentar |




Ngena banget quote-nya si Rafiki tua ....! 


LEER MÁS...

Today's Challenge: Otak-otak Bandeng

| 0 komentar |


Mission: cooking Otak-otak Bandeng (for the first time)
Date and time: Feb, 27 2013. Begin at 10.00 am
Challenge accepted!

Awal mulanya, 2 hari yang lalu ibuku beli satu ekor bandeng utuh yang panjangnya gak nanggung-nanggung. Gede! Aku ditanya bisa gak ngolah tuh ikan. Sebenernya aku sih bisa-bisa aja, cuman belum mahir. Tapi, kalau udah berurusan sama ikan, aku agak males. Repot sih. Akhirnya, tuh ikan dianggurin di freezer sampai aku memutuskan melakukan sesuatu untuk membuatnya berguna. Hehe. 

Bandeng. Hmm.... kalau dimasak dengan cara digoreng dengan bumbu gitu aja, itu udah biasa. Dan, aku sebenarnya gak terlalu suka, begitu juga kedua adekku. Akhirnya, muncul ide untuk mengolahnya menjadi otak-otak bandeng. Kayaknya kalau itu lauk pauk udah dalam bentuk yang disebut 'Otak-otak Bandeng', siapa sih yang mau nolak? Tapi, masalah selanjutnya adalah.... Bisa gak bikinnya? Minimal, bisa gak ngolahnya? Tapi, yang namanya Tya gak mudah menyerah. Hehe. Aku ini kebetulan suka tantangan dan mencoba hal baru. Jadi, mumpung masih muda, itung-itung latihan.... Aku coba deh masak yang satu ini. Modalnya sederhana sih. Resep dari internet, pengalaman memasak (walau belum banyak), dan yang paling penting, Pede! Untuk modal dalam bentuk budget.... Hmmm.... cukup terjangkau kok. Bandengnya aja kata ibuku cuma Rp. 11.000,-. Bumbu dan bahan yang lain juga murah dan gampang didapat.

Nah, yuk kita mulai! 

Bahan
-1 ekor bandeng utuh
-2 butir telur
-minyak untuk menggoreng
-tepung terigu secukupnya (aku pakai kira-kira gak lebih dari 1 sdm)
-wortel secukupnya
-tepung beras secukupnya (opsional)

Bumbu yang dihaluskan
-5 siung bawang putih
-3 siung bawang merah
-1 butir kemiri yang sudah digoreng
-jahe secukupnya
-ketumbar secukupnya
-merica secukupnya
-garam secukupnya
-gula pasir secukupnya


(Sebagian bumbu dan bahan. Minus daun bawang, gak jadi aku pakai. Hehe)


Ini adalah resep yang aku modifikasi sendiri. Dari sumber internet, ada banyak versi. Dan aku hanya menggunakan bahan-bahan yang saat ini ada di dapurku. Aku sengaja menggunakan wortel, supaya nilai gizinya nambah dari sayuran, juga untuk menjadikan warna menjadi lebih bagus.

Nah, sekarang cara membuat.
1. Mengolah ikan.
Dalam membuat otak-otak bandeng, mengolah ikannya berbeda dari biasanya, karena ikan tidak dibelah. Mula-mula sisik ikan dibersihkan. Setelah permukaannya mulus, ikan ditarik dari bagian kepala dan ekor hingga berbunyi kayak tulang putus. Kemudian, ikan dipukul-pukul. Sayangnya, aku melupakan step ini. Langkah selanjutnya, bersihkan isi perut dan kotoran bandeng melalui insang. Buatlah irisan dengan pisau dari arah dalam tepat di bawah kulit bandeng, kemudian keluarkan dagingnya. Daging yang masih menempel di kulit dapat dikeluarkan dengan bantuan sendok. Setelah daging terambil seluruhnya, bersihkan dari duri-duri yang menempel, sementara kulit bandeng juga dibersihkan dari kotoran. Proses ini lumayan sulit juga apalagi buat pemula seperti aku. Hehe. Aku butuh waktu lama untuk menyelesaikannya.


(bandeng sebelum diolah)


(bandeng yang sudah dipisahkan dari tulang dan dagingnya)


(ups. kepalanya mau putus)


(daging bandeng yang sudah dibuang duri-durinya)

2. Setelah daging ikan dan semua preparasi bahan siap, langkah selanjutnya adalah membuat adonan. Mula-mula haluskan bumbu dengan food processor. Masukkan 1 butir telur dan daging bandeng, haluskan kembali. Tambahkan tepung terigu, aduk sampai rata.


(adonan siap)

3. Masukkan adonan ke dalam kulit bandeng. Pastikan bandeng terisi dengan rapat.


(sudah diisi adonan)


(aku iket biar adonan gak keluar. Kepalanya hampir putus. hahaha)


4. Kukus bandeng selama 30 menit.


(steaming)


(setelah 30 menit dikukus. kepalanya putus juga)


5. Kocok telur, garam, dan sedikit tepung beras. Lumuri bandeng yang telah dikukus dengan adonan telur, kemudian goreng hingga kecoklatan. Bisa juga, setelah bandeng dipotong-potong, digoreng lagi dengan telur.

6. Otak-otak bandeng siap disajikan.


Let's see more closer....



(sebagian dipotong)



(For lunch: otak-otak bandeng dimakan bersama ca kangkung dan sambel terasi lombok ijo buatan sendiri. Nasinya gak kepoto. Hahaha :D)

So..... Today's challenge: Otak-otak Bandeng. WAS A SUCCESS! Yaaaayyyyy!!! :D



LEER MÁS...

Let's Make an Omelette!

| 1 komentar |

Yuk, kita bikin sesuatu dengan:
Ini....


Ini.....

Dan yang paling penting, ini....!



Kali ini aku akan perlihatkan kemampuanku menyembunyikan nasi di dalam telur. Hahahaha.

Pertama, bikin adonan telur.
Bahan yang kugunakan:
-1 butir telur ayam
-bawang putih goreng secukupnya (aku suka bawang sih)
-daun bawang secukupnya, iris tipis
-garam secukupnya
-lada secukupnya (aku sebenarnya pakai agak banyak, karena aku suka)
-1 sendok makan tepung bumbu (opsional)
-air matang secukupnya (opsional. Aku pakai biar teksturnya nanti lebih lembut)
Semua bahan ini dikocok jadi satu. 

Kedua, nasi goreng.
Sebenernya, nasi ini yang bikin sepupuku, tadi pagi dikasih ke aku. Jadi, aku gak akan jelaskan bagian ini. Hehehe. 

Step berikutnya adalah.... mendadar dengan sangat hati-hati. Proses ini lumayan sulit kalau belum terbiasa. Tapi, penggunaan wajan datar anti lengket sebenarnya bisa memudahkan. Pertama, adonan telur dituangkan ke wajan sebagian dulu, barulah nasi ditaruh di atasnya. Kemudian, lipat telur hati-hati, tambahkan adonan telur lagi di samping yang sudah agak matang, lalu balik telurnya hingga tertutup adonan baru. Teruskan langkah ini sampai adonan habis dan nasi tertutup seluruhnya. (So sorry, step ini gak ada gambar. Tanganku terlalu sibuk pas masak. Hahahaha)

Dan..... Taraaaa! Beginilah hasilnya!



Pretty success. Walaupun bentuknya gak setengah lingkaran, yang penting telurnya nempel di nasi, dan gak gitu berantakan. Hahaha

Let's see more closer!



Penampakan setelah dibelah.


Selamat makaaaaaan! :D

LEER MÁS...

Emotional Intelligence Test

| 0 komentar |


(picture taken from Google)


Semalem, entah gimana asalnya, tetiba aku iseng-iseng googling tentang IQ test. Yah, sebelumnya, aku juga pernah nyoba IQ test online free, tapi lupa gimana hasilnya. 

Sebenernya, semalem aku pengen nyoba ngetes kecerdasan spasial visualku. Itu lho.... Kecerdasan yang berkaitan dengan kemampuan memahami apa yang dilihat dan mewujudkan gambar tersebut di dalam karena hasil karya nyata atau di kertas. Karena aku cenderung suka lihat gambar daripada angka maupun tulisan, dan berhubung aku juga suka corat-coret gak jelas di kertas, aku curiga bahwa kecerdasan spasial visualku lumayan oke. hahaha. Tapi, berhubung di googling aku duluan nemu tes kecerdasan emosional, ya udah aku nyoba itu dulu. 

Nah, aku masuk deh ke web ini (musti register dulu pakai email). Dan disana, aku musti jawab 146 pertanyaan dalam bahasa Inggris. OMG! Yah, lumayan lama juga ngerjainnya, mungkin 1 jam-an. Ini bukan karena aku mempermasalahkan bahasa sih, tapi lebih karena mulai di pertengahan, tipe soalnya itu soal cerita, dan kalimatnya panjang pula. Hampir nyerah aja aku nglanjutinnya, tapi untungnya aku terusin. Hahaha.

And, here's my result: (copy and paste from the web)

The following is a summarized version of your results, categorized as Strengths, Potential Strengths, and Limitation.

Strengths

 ·You ruminate, but not excessively
 ·You possess healthy coping skills
 ·You are driven toward further self-development

Potential Strengths

 ·You have a satisfactory emotional IQ level
 ·You are somewhat aware of your strengths and weaknesses
 ·You were sometimes able to recognize the emotions depicted on the test
 ·Your approach to problem solving is sometimes conducive to resolution
 ·Your mindset is moderately positive
 ·You are doing reasonably well in the area of Emotional Management
 ·You are reasonably resilient/hardy
 ·You are reasonably self-motivated
 ·You are sometimes able to let go/rise above minor issues
 ·You are sometimes able/willing to adapt your social skills to the circumstances around you
 ·Your level of self-esteem is satisfactory
 ·You seem to be reasonably content

Limitations

 ·Improvement is required in the area of Emotional Identification, Perception, and Expression
 ·Your emotional self-awareness is limited
 ·You are not very comfortable with emotions in general
 ·Improvement is required in the area of Emotional Facilitation of Thought
 ·You don't make it a point to act in accordance with your values
 ·Improvement is required in the area of Emotional Understanding
 ·You struggled with the emotional integration aspect of the test
 ·You did not always choose the most ideal form of resolution for others' conflict situations on the test
 ·Your ability to empathize needs improvement
 ·Your social insight ability limited
 ·Your impulse control needs improvement
 ·Your self-control needs improvement
 ·The manner in which YOU would resolve conflict situations on the test were not always the most beneficial
 ·You are not very assertive
 ·You seem to struggle to act independently
 ·Your flexibility is limited

Yak, aku mengalami yang kusebut emotional turn-over dalam setahunan ini. Akibat masalah yang aku hadapi saat ini, paradigmaku sedikit banyak juga telah berubah. Dan leganya, itu berubah ke arah yang positif. Meski begitu, kadang, aku sendiri tidak mengerti gimana emosiku bisa naik turun hanya karena hal yang- you know.... bukan masalah serius. Dan, hasil tes tersebut rupanya berhasil menggambarkan gimana EQ-ku. Hampir semuanya tepat sih.... (Ya, karena aku ngisi tesnya juga serius. hehehe). 

Yang aku pikirkan sekarang, jika aku ikut tes ini satu atau dua tahun yang lalu, dimana emosiku bener-bener sedang diuji, dan aku sangat down waktu itu, mungkin hasilnya tidak akan seperti ini. Melihat hasil di atas aku cukup puas, karena seperti apa yang dia katakan "driven toward further self-development".

Yah, manusia akan terus berkembang, bukan?


PS: Berikutnya, aku akan coba tes lainnya. :D




LEER MÁS...

Growing up

| 0 komentar |


I used to be a spoiled little girl. (Now, I can say it that way)
I used to be a nice girl. (at least, that's what some people thought)
Since I'm once, an introvert, even a coward.... I avoid myself from making troubles. 
I thought it must be hurt, if I'm in trouble.
I thought that I just can't stand any problems. 
So, to be a 'nice' girl is the best option. 
But now, when I think of it, I'm not that nice.
I used to be a shy person and reserve. 
Passive.
Even lack of confidence. 
That's exactly not the things that you can be proud with, eh?

But, people grow.
I grow. 

OK, let's say that my grade is good enough, so I could get into the best college in my region. 
No, it's not about my grade in highschool. It's the matter of 'LUCK'.
But, I forgot to thanks God for that. 

Till one day, I made a mistake.
Not my first, but the biggest! (at least for now)
I completely losing my predicate as a- once again, 'nice' girl, or even a 'smart' girl. (But, I thought I'm not that smart. haha)
Now, I'm on my sixth years in my college. 
I'm still struggling to 'bring back' my undergraduate degree.
I've made my parents disappointed. Even upset, I think. (Although they never scold me so badly. They know I'm very sensitive) 
Since I'm the first daughter, they might have a great expectations to me.
But, for my stupidity, I once thought that I walked in the wrong path. That I should be better in another place. 
That time, I was lost by my ego. 
How stupid. 


But, I'm growing up.

I now realized, that God warned me. 
That God is preparing a better plan for me. 


Everything becomes easy when I just simply accept my path of destiny and move on.



Now, I'm no longer regret the mistake I have made. 
Because, from having such hard and desperate situation, I learned to grow up. 
Now, I'm feel like being born again. To be someone new. Be a better me. 
Now, I'm fully confidence about my future. 
Because I realized my potentials. 
That I have passions that I want to follow. 

I'm glad I made mistake, and I learned from it. 

Didn't they said: "People grow up by repeatedly making mistakes." ?

Life's a journey after all. :D





LEER MÁS...

Watering Plant Poc*ri

| 0 komentar |


Yak. Kali ini aku akan membahas tentang alat penyiram bunga yang pernah kusinggung di postingan sebelumnya

Alat/bahan yang digunakan:
-Botol minuman bekas (aku pakai botol dengan volume 2 liter)
-Cutter
-Gunting
-Jarum pentul
-Lilin
-Korek api
-Tali rafia

Cara membuat:
-Potong bagian bawah botol dengan cutter, sisakan beberapa senti pada salah satu sisi.


bagian atas: tempat mengisi air

-Buatlah lubang pada mulut botol dengan menggunakan ujung jarum pentul yang dibakar. Usahakan jangan sampai jarum masuk seluruhnya (asal ujungnya bisa menembus botol). Ini akan membuat air yang keluar tidak  mengucur deras, melainkan tetes demi tetes. Jangan khawatir jika lubang terlalu besar! Jarum pentul itu sendiri bisa digunakan sebagai sumbat.


-Pasang botol tersebut di dekat tanaman. Aku menggunakan jeruji pagar sebagai penyangga.

-Isi botol dengan air (pastikan tutup botol terpasang dengan kencang)


-Selesai. 

LEER MÁS...