Halaman

Senin, 28 Januari 2013

Hydrangea After The Rain



This morning, my newly planted Hydrangea macrophylla looks so fresh. It was a big relieve. Yesterday, rain didn't come, and it was hot in the afternoon. I'm worried since that cause my flowers wilted. Fortunately, right before the night comes, my Hydrangea gained its strength, and become fresh again. Last night, it rained. I guess my flowers liked it. Hehehe

Now, it's begin to turn into blue. Beautiful. <3 p="">

Jumat, 25 Januari 2013

Resep Selai Sirsak (Ala Tya)



Bahan:
-Daging buah sirsak dari setengah buah sirsak ukuran sedang
-Gula pasir 1 gelas belimbing
-Agar-agar bubuk warna merah 1 sdt
-Air perasan 1 buah jeruk
-Air matang secukupnya (aku pakai 1/2 gelas belimbing)

Cara membuat:
-Blender daging buah sirsak bersama air jeruk dan air matang
-Siapkan panci, masukkan jus sirsak, tambahkan gula pasir, kemudian masak dengan api kecil
-Aduk-aduk terus, jaga jangan sampai gula menjadi gosong (disarankan mengaduk pakai sendok kayu)
-Tambahkan agar bubuk, aduk terus sampai mengental dan bertekstur seperti selai
-Angkat, tiriskan, dan biarkan dingin

Tips: Pada waktu memasak, kayu manis bisa ditambahkan untuk memperkuat aroma.

Selamat mencoba. :D

Hari Gizi Nasional 2013

 

Gak banyak yang tahu tentang Hari Gizi Nasional. Termasuk aku, yang notabene (masih) jadi mahasiswa gizi, gak pernah ingat itu hari. Ternyata, hari ini sodara-sodara. 25 Januari. Mulai sekarang, bakal aku inget deh. Halah, paling tar lupa lagi. :P

Hemm.... Peringatan hari gizi.... Seberapa pentingkah?
Bagi para praktisi gizi, momen seperti ini bisa dimanfaatkan dengan cara misalnya mengadakan event-event yang bertujuan meningkatkan kesadaran gizi masyarakat, atau event kemanusiaan lain terutama kepada mereka yang memiliki atau terancam memiliki masalah gizi serius. 
Apa penting?
Tentu saja. Karena, gizi punya andil cukup besar dalam mendukung kesehatan, yang kemudian secara langsung dapat memperbaiki kualitas hidup kita. 

Yak.... Berangkat dari hal yang paling sederhana dulu deh. Dari diri kita sendiri. Mumpung masih muda, ayo deh jaga pola makan dan pola hidup kita. Ada banyak penyakit yang mengintai kita, terutama penyakit degeneratif yang bisa tercetus salah satunya akibat kebiasaan makan yang tidak benar. So, mari perhatikan apa yang kita makan. Perhatikan jenis, jumlah, dan waktunya. 

Yuk ah. Mari hidup sehat!

Sekali lagi. Selamat Hari Gizi Nasional. :D

NB: Gambar utama bukan hak milikku. Ada watermark pada gambar anak-anak. Artinya, itu gambar punya orang. Teks dari aku. 

Homemade Chicken Teriyaki


Ceritanya waktu itu gue habis dari Hypermart Kudus, beli bahan-bahan masakan (bahan kering). Yang gue inget, gue beli 2 sachet saus teriyaki, yang untuk selanjutnya akhirnya gue beli botolan juga. Terus gue beli apa lagi ya....? Lupa.

Besoknya, gue mau masak. Ada tuh daging ayam di kulkas, cuma belum difillet. Juga ada beberapa bahan lain. Waktu itu pas lagi gak punya bawang bombay. Udah deh, ke warung, beli dua. Masak deh, nasi ayam teriyaki. Ini masakan simpel juga. Gue gak ngikut resep orang. Asal aja. Hahaha.

Bahan (yang gue pakai):
-Daging ayam fillet, potong dadu. 
-Saus teriyaki secukupnya (waktu itu gue pakai 1 sachet)
-1 buah (siung) bawang Bombay, iris kasar
-Masih gue tambahin bawang putih kira-kira 2 siung (cincang halus), biar greget
-Jahe, dikit aja, memarkan
-Maizena, larutkan (pakai secukupnya)
-Nasi secukupnya (gue gak bilang beras lho)
-Garam secukupnya
-Merica bubuk secukupnya
-Gula secukupnya (dikit aja ding, tar manis)
-Minyak goreng secukupnya untuk menumis
-Air jeruk nipis dikit buat ngilangin amis si ayam
-Air matang secukupnya

Cara membuat:
-Tumis bawang bombay, bawang putih, dan jahe, sampai harum.
-Masukkan daging ayam, masak sambil diaduk-aduk
-Tambahkan garam, merica bubuk, gula, dan saus teriyaki
-Tambahkan air secukupnya, kemudian masak sampai bumbu meresap dan ayam matang
-Tambahkan larutan maizena secukupnya jika ingin lebih kental
-Angkat, tuang ke atas nasi dalam mangkuk 

Selamat menikmati! Hahahaha. 


Kamis, 24 Januari 2013

D.I.Y: A Glass Jar Wind Chime

Wind Chime (Jepang = Furin) atau yang kalau disini sering disebut 'klinthingan' bisa dikatakan sebagai penghias rumah yang memiliki nilai tersendiri, khususnya bagi aku. Dengan bantuan angin, benda ini dapat mengeluarkan suara yang khas dan indah. Jenis wind chime yang banyak dijual di Indonesia berbahan bambu, kayu, aluminium berbentuk tabung, Tapi, jarang ada yang seperti ini.



Dulu, jaman SMA, pas wisata ke Bali, aku pernah beli klinthingan. Bentuknya unik. Harganya juga lumayan murah waktu itu (dapet potongan toko 50%. hahaha). Bahannya dari plat aluminium (kayaknya lho) yang berbentuk tabung gitu. Suaranya bagus banget pas kena angin. Adem ayem rasane kalau denger. Dan, benda itu masih berfungsi sampe sekarang. Awet juga.


(oleh-oleh dari Bali)

Ceritanya sih.... Karena aku pengen juga wind chime yang dari kaca, aku coba cari-cari benda di rumah yang bisa kujadiin sasaran. Nemu deh, toples bekas tempat garam. Nah, eksekusi selanjutnya.... Tidak mudah sodara-sodara.

Yak. Sebelumnya biar kujelaskan dulu material yang kita butuhkan.

Bahan yang kugunakan:
-Toples kaca
-Bor (bukan bor untuk kaca sayangnya)
-Tang
-Paku
-Palu
-Lilin
-Korek api
-Batang besi (peralatan pertukangan, gak tau namanya)
-Amplas
-Tali kulit
-Bandul manik (nyomot dari gantungan kunci, dan bukan dari kaca)
-Kertas voucher internet
-Stiker polos
-Cat poster
-Kutek

Bahan yang sebetulnya kalian butuhkan: (Bedakan dengan yang di atas!)
-Toples kaca
-Bor khusus untuk kaca (diamond drill mereka bilang)
-Tali kulit
-Bandul (bagusnya dari bahan logam atau kaca)
-Pakai kertas voucher juga gapapa
-Cat akrilik atau apapun yang bisa nempel ke kaca

Cara membuat (versi aku):
-Bor bagian bawah toples tepat di bagian tengah. Waktu itu aku pake bor kayu punya bapak. Bornya gede gitu. Nakutin. Secara, aku gak pernah pegang bor, tanganku gemeteran pas ngebornya. Lama-lama mulai bisa teratasi. Tapi.... itu toples gak bisa-bisa dilubangi! Malah akunya yang ketakutan sendiri kalau kenapa-napa gegara bor itu. Akhirnya, di langkah pertama ini aku menyerah. Cerita akan berbeda kalau kalian pakai diamond drill.

-Untungnya aku kepikiran ide lain. Tapi, ini cukup nekat dan bodoh. Mana ada orang yang maku beling kalau bukan aku???? Kulakuin deh itu, gak berharap banyak. Kemungkinan buruknya, paling toples pecah. Yang lebih buruk lagi, mungkin aku bisa terluka. Untungnya kagak. Thanks God. Lama juga aku makunya, pelan-pelan, dikit-dikit. sampai akhirnya..... krek! Pecah sodara-sodara! Cara kedua ini tidak cukup efektif. (Kalian bisa skip langkah ini jika pakai diamond drill, atau jika kalian berhasil mengebor dengan benar tanpa pecah)

-Untungnya lagi, pecahannya kagak parah, jadi toples masih bisa dipake. Yang kulakukan selanjutnya adalah    mengikis dikit-dikit pinggiran bekas pecahan secara melingkar pakai tang kemudian permukaannya dihaluskan pakai amplas biar gak melukai jari, tangan, dsb. Gegara insiden pecah ini, bagian yang dilubangi (yang seharusnya di atas) jadi bagian bawah. Tutup toples secara gak terduga malah jadi berguna. Nah, tutup itu tak lubangi deh, pakai batang besi yang dipanasin. Heran.... Aku cewek kok mau-maunya nglakuin ini.

-Selanjutnya, kita warnai toples itu. Aku pakai cara bodoh. Aku 'nglukis' gambar bunga di atas stiker. Pas udah kering, stiker aku potong, terus tempel di toples. Tau-tau inget kalau punya kutek. Nah, pakailah itu buat tambahan warna. Hahahaha. Kalau pakai cat akrilik, hasilnya bisa lebih bagus lagi.

-Langkah selanjutnya, siapkan tali, kemudian ikat bandul yang posisinya disesuaikan dengan lubang toples. Cari bunyi yang paling oke dengan mengatur ketinggian bandul. Di bagian bawah, pasang kertas atau benda lain yang gampang diterbangkan angin. Gantung deh. Selesai.

Inilah penampakan wind chime 'sempat gagal' buatanku. Mirip kan, sama wind chime sungguhan? Hahaha. Ngawur.

    


Lumayan lah, buat pemula

NB: Wind chime ini dibuat sudah agak lama (Tahun 2012, lupa tanggal dan bulannya). Baru sekarang sempat dipost. Hehehe

Bebersih Blog


(gambar -you know lah-, nyomot dari Google)

Hahahaha. Entry gue habis gegara banyak yang gue delete!!!

Udah setahunan lebih gue kagak ngurusin ini blog. Ternyata, gue ninggalin banyak postingan galau nan alay. Gue jadi risih sendiri pas baca lagi. Ini gak bisa dibiarin! Makanya, mumpung sekarang tahun baru (kagak ada hubungannya). Tepatnya, mumpung gue inget dan pengen blogging lagi, gue bakal rombak total ini blog! Hahahaha. Mari, revitalisasi blog dan menghiasinya (halah) dengan entry-entry yang bener!! Ciao.  


[+/-]

Hydrangea After The Rain

[+/-]

Resep Selai Sirsak (Ala Tya)

[+/-]

Hari Gizi Nasional 2013

[+/-]

Homemade Chicken Teriyaki

[+/-]

D.I.Y: A Glass Jar Wind Chime

[+/-]

Bebersih Blog