Halaman

Senin, 06 Juni 2011

Aku dan Memasak

Waktu pertama kali lihat acara TV Master Chef Indonesia di RCTI, hal yang pertama terlintas di kepalaku adalah.... "Gila! Ini gue banget!"

Walau tampang kurang meyakinkan, gini-gini aku juga bisa masak. Yah, walau masih amatiran. Bagiku, memasak adalah kegiatan yang menyenangkan. Kalau pas lagi stres, dengan masak maka rasa stres itu pun berkurang. Tapi, sayangnya aku orangnya moody. Kalau pas lagi pengen masak ya masak. Kalau nggak ya nggak.

Kekagumanku pada dunia masak-memasak bertambah ketika melihat tayangan TV ini. Dari sini aku melihat bahwa memasak bukan hanya sebuah kegiatan biasa. Bukan cuma sebagai salah satu bentuk standar kompetensi dasar seorang wanita, tapi lebih dari itu. Memasak adalah sebuah seni. Dan aku suka SENI! Terlepas untuk sekedar menyajikan makanan yang dapat mengenyangkan perut, memasak sebenarnya memiliki dimensi yang luas. Seninya memasak menurutku adalah bagaimana cara kita menyajikan makanan dengan baik, kreatif, dan inovatif disertai dengan teknik memasak yang benar.
Selama dua semester di perguruan tinggi aku mendapat mata kuliah kulineri. Satu semester untuk kuliner Indonesia, satu semester lagi concern di masakan Oriental. Untuk jenjang pendidikan strata satu, pengalaman kuliah kulineri ini merupakan hal yang patut disyukuri. Bagaimana dalam dua semester itu kami belajar memasak yang benar. Waktu itu, jujur aku masih payah dalam hal memasak. (Ketahuan jarang masak. Hahaha). Mungkin saat ini juga masih payah. Tapi, setidaknya tidak sepayah dulu. #membeladirisendiri. Pokoknya, bagiku.... memasak adalah hal yang asik.

Ilmu gizi dan memasak juga merupakan dua hal yang sangat dekat. Nah, di antara cabang-cabang ilmu gizi, kuliner lah yang paling aku suka. Jujur, aku orangnya tidak terlalu suka dengan hal-hal berbau ilmiah. Tidak terlalu suka dengan hal yang ribet, terstruktur, dan banyak aturan. Hmmm.... karena masak adalah hal yang (bagiku) tidak ribet dan tidak menguras otak, maka inilah asiknya masak sebenarnya. Ha ha ha ha.

Sempat terbersit keinginan untuk ambil kursus memasak masakan Oriental di luar negeri di antara keinginan-keinginanku lainnya. Banyak sekali keinginanku sebenarnya. Hahaha. Berharap suatu saat bisa terealisasi. Amiin.

Kapan-kapan masak yang aneh-aneh lagi ah.

Bersambung ke "Andai Aku Kontestan Master Chef Indonesia."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aku dan Memasak

| |

Waktu pertama kali lihat acara TV Master Chef Indonesia di RCTI, hal yang pertama terlintas di kepalaku adalah.... "Gila! Ini gue banget!"

Walau tampang kurang meyakinkan, gini-gini aku juga bisa masak. Yah, walau masih amatiran. Bagiku, memasak adalah kegiatan yang menyenangkan. Kalau pas lagi stres, dengan masak maka rasa stres itu pun berkurang. Tapi, sayangnya aku orangnya moody. Kalau pas lagi pengen masak ya masak. Kalau nggak ya nggak.

Kekagumanku pada dunia masak-memasak bertambah ketika melihat tayangan TV ini. Dari sini aku melihat bahwa memasak bukan hanya sebuah kegiatan biasa. Bukan cuma sebagai salah satu bentuk standar kompetensi dasar seorang wanita, tapi lebih dari itu. Memasak adalah sebuah seni. Dan aku suka SENI! Terlepas untuk sekedar menyajikan makanan yang dapat mengenyangkan perut, memasak sebenarnya memiliki dimensi yang luas. Seninya memasak menurutku adalah bagaimana cara kita menyajikan makanan dengan baik, kreatif, dan inovatif disertai dengan teknik memasak yang benar.
Selama dua semester di perguruan tinggi aku mendapat mata kuliah kulineri. Satu semester untuk kuliner Indonesia, satu semester lagi concern di masakan Oriental. Untuk jenjang pendidikan strata satu, pengalaman kuliah kulineri ini merupakan hal yang patut disyukuri. Bagaimana dalam dua semester itu kami belajar memasak yang benar. Waktu itu, jujur aku masih payah dalam hal memasak. (Ketahuan jarang masak. Hahaha). Mungkin saat ini juga masih payah. Tapi, setidaknya tidak sepayah dulu. #membeladirisendiri. Pokoknya, bagiku.... memasak adalah hal yang asik.

Ilmu gizi dan memasak juga merupakan dua hal yang sangat dekat. Nah, di antara cabang-cabang ilmu gizi, kuliner lah yang paling aku suka. Jujur, aku orangnya tidak terlalu suka dengan hal-hal berbau ilmiah. Tidak terlalu suka dengan hal yang ribet, terstruktur, dan banyak aturan. Hmmm.... karena masak adalah hal yang (bagiku) tidak ribet dan tidak menguras otak, maka inilah asiknya masak sebenarnya. Ha ha ha ha.

Sempat terbersit keinginan untuk ambil kursus memasak masakan Oriental di luar negeri di antara keinginan-keinginanku lainnya. Banyak sekali keinginanku sebenarnya. Hahaha. Berharap suatu saat bisa terealisasi. Amiin.

Kapan-kapan masak yang aneh-aneh lagi ah.

Bersambung ke "Andai Aku Kontestan Master Chef Indonesia."

0 komentar:

Posting Komentar